Pesugihan Tumbal Nyawa Gunung Kawi

Kebutuhan hidup yang mendesak, keadaan perekonomian yang tidak menentu, ditambah dengan harga-harga kebutuhan yang melonjak tinggi, membuat orang menjadi serba salah dalam mencari rezeki. Sampai-sampai ditengah  kesulitannya, mereka memunculkan  istilah “Zaman sekarang mencari rezeki yang haram saja susah, apalagi yang halal!”
Pesugihan Tumbal Nyawa Gunung Kawi
Pesugihan Tumbal Nyawa Gunung Kawi

Disatu sisi, istilah tersebut sesungguhnya kurang baik bila dilihat dari sudut pandang agama, seolah olah manusia sudah diputus Rahmatnya oleh Allah SWT. Namun disisi lain, dalam realita kehidupan  bagaikan terjadi hal seperti itu, mencari rezeki menjadi tantangan tersendiri bagi semua orang. 

Silahkan baca artikel : Mendeteksi Orang Yang Melakukan Pesugihan

Ditengah-tengah ketidakpastian, orang menggunakan berbagai cara untuk bisa bertahan hidup. Terkadang dengan cara-cara yang dapat berakibat buruk bagi dirinya maupun orang lain. Dan bagi orang-orang yang imannya tidak kuat, mereka nekat melakukan hal-hal seperti itu. Salah satunya dengan melakukan pesugihan tumbal nyawa,  yang menjadi bahasan dalam artikel kali ini.

Gunung Kawi, sering disebut surganya pesugihan oleh para pencari kekayaan. Di Gunung Kawi ini resminya terdapat pesugihan makam keramat, dan pesugihan pohon Dewandaru, yang memiliki khasiat penglaris usaha.  Namun kedua pesugihan ini tidak meminta tumbal nyawa.

Diluar kedua pesugihan tersebut, terdapat banyak ritual-ritual lain yang boleh dikatakan “tidak resmi”. Karena  Gunung Kawi bagi orang yang mengerti tentang kegaiban adalah gudangnya pusaka. Yang paling sering dicari para pemburu pusaka adalah keris dan tombak. Selain itu di lingkungan Gunung Kawi ini, dipercayai oleh para spiritualis dihuni oleh banyak mahluk-mahluk gaib yang bersedia diajak bekerjasama, baik untuk yang mencari kesaktian, pusaka, kekayaan, pengasihan dan lain-lain.

Banyaknya jumlah peziarah dan pengunjung yang berdatangan ke Gunung Kawi, menggiurkan para pelaku spiritual disekitar Gunung Kawi. Mereka membuka praktek pesugihan di desa sekitar Gunung Kawi. Namun para spiritualis ini tidak memasang plang praktek di rumahnya. Biasanya pengunjung yang mendatangi spiritualis ini, datang dengan diantar oleh para perantara yang sengaja disebar untuk menawarkan jasa pesugihan kepada peziarah awam, yang tidak mengerti kemana harus mencari.

Banyak ragam pesugihan yang ditawarkan para spiritualis ini, seperti pesugihan babi ngepet, kuntilanak, buto ijo, genderuwo, tuyul dan lain-lainnya.  Namun satu hal yang perlu diketahui dari pesugihan disekitar Gunung Kawi ini, bahwa kebanyakan pesugihan ini meminta tumbal nyawa.

Salah satu bentuk prosesi pesugihan tumbal nyawa yang ada di sekitar Gunung Kawi ini, Pengunjung biasanya ditutup matanya saat datang ke rumah spiritualis, kemudian mereka dibawa ke sebuah kolam dimana akan nampak sosok anak kecil yang menyerupai anak, keponakan, kerabat atau sanak keluarga mereka.

Pengunjung akan diberi pedang atau golok untuk menebas leher sosok anak itu. Bila pengunjung menebas leher sosok si anak, berarti dia setuju dengan kontrak untuk menumbalkan sosok anak yang sesungguhnya perwujudan dari orang yang dikenalnya. Apabila pengunjung menolak untuk menebas leher sosok anak tersebut, maka kontrak dianggap gagal dan pengunjung dipersilakan pulang. Pada saat pengunjung pulang, matanya kembali ditutup.

Biasanya orang  yang berani menebas leher sosok anak yang dimunculkan oleh sang spiritualis, sepulangnya dari Gunung Kawi akan memperoleh rezeki yang berlipat ganda dari yang semestinya, dan cenderung tidak lumrah. Namun  sebagai akibatnya, anak yang diwujudkan dalam sosok yang dipenggal, biasanya meninggal secara tidak wajar atau terkadang menjadi gila. Ironisnya tidak jarang anak yang ditumbalkan adalah anaknya sendiri, Naudzubillah.

Silahkan baca artikel : Pesugihan Siluman Babi

Apapun alasannya, semoga pembaca Miztix tidak ada yang berani coba coba melakukan pesugihan semacam ini. Memang dengan melakukan pesugihan tumbal nyawa, kehidupan dunia akan terjamin secara materi, namun apa yang akan terjadi kemudian tentulah berat sekali akibat yang akan diterimanya bila belum sempat bertobat dan dicabut kontrak pesugihan-nya.

Khusus mengenai memutus kontrak pesugihan, mudah-mudahan akan dibahas dalam artikel terpisah, namun untuk sekedar informasi, memutus kontrak pesugihan tidaklah semudah yang dikira, salah-salah malah  mengganti kontrak lama, dengan kontrak baru yang  berakibat lebih fatal. Semua keputusan ada pada pembaca.

Akhirul Kalam,
Semoga artikel Pesugihan Tumbal Nyawa Gunung Kawi ini, dapat menambah wawasan serta manfaat bagi pembaca.
 
Salam...

-Trisula-

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
loading...